Kenapa Malah Pancasila yang Dianggap Sakti ??

Dalam status teman saya di social media beberapa waktu lalu (sebut saja facebook), menyebutkan tentang pancasila didalamnya. Intinya "Kenapa harus memilih pancasila sebagai harga mati untuk negeri ini, sedangkan kita punya Islam yang bisa dijadikan standar untuk mewujudkan hidup bermasyarakat yang lebih baik". Spontan saja posting ini mendapat respon dalam bentuk komentar dari teman-teman sosmednya, termasuk saya sendiri.

Dari sekian banyak komentar, yang paling membuat saya memberikan perhatian lebih adalah komentar si anu (sebut saja si budi) yang pada intinya: dengan posisinya sebagai muslim ia mendukung bentuk pancasila yang sekarang dengan dasar-dasar pertimbangan tertentu. Pertama: pancasila itu dirumuskan dan disetuji oleh ulama-ulama besar (mungkin dengan demikian tidak mungkin pancasila itu sesuatu yang buruk). Kedua: pancasila adalah visi bangsa yang mengandung unsur ketauhidan didalamnya (mungkin oleh sebab itu pancasila harus dijunjung). Ketiga: Pancasila mampu menjadi landasan yang baik dan kokoh dalam kehidupan yang heterogen (ini bukan pendapat si budi, tapi patut mendapat perhatian).

Sebenarnya apapun alasannya untuk mendukung pancasila, saya tidak akan terlalu memikirkan hal itu. Memang faktanya Pancasila hanyalah falsafah kehidupan berbangsa (sesuai dengan yang disebutkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya dalam sidang BPUPKI). Artinya nilai apapun yang dianggap baik bisa mewarnai pancasila termasuk nilai-nila Islam. Tatkala pancasila diwarnai dengan Islam maka bernilai Islami lah pancasila itu. Hasilnya bisa memunculkan pendapat bahwa pancasila tidak bertentangan atau bahkan sangat bersesuian dengan Islam. Namun masalahnya adalah tatkala pemikiran masyarakat diracuni dengan paham untuk mengagung-agungkan sebuah falsafah, dalam konteks ini adalah Pancasila. Falsafah adalah sesuatu yang sifatnya fleksibel, artinya tidak mempunyai aturan implementasi yang lahir daripadanya serta bisa dimasuki oleh Ideologi tertentu termasuk ideologi asing. Ini tentunya sangat berbahaya.


Kita bisa lihat di era Soekarno, pancasila berbau sosialisme. Di era Soeharto berbau liberalisme, Di era sekarang berbau neo liberalisme. Ini adalah fakta sejarah bangsa ini yang menunjukkan fleksibelitas dari suatu falsafah. Dengan Pancasila negara ini telah sekian lama berjalan tanpa arah yang jelas.

Permasalah ini pernah disinggung oleh Ismail Yusanto dalam suatu forum beberapa tahun yang lalu, yaitu forum yang membahas tentang wacana untuk kembali ke asas tunggal. Didalamnya menghadirkan narasumber dari beberapa Fraksi Partai (PDIP dll) dan perwakilan dari ormas Islam. Inti dari apa yang beliau sampaikan adalah untuk berhenti berkutat pada 'permasalah' falsafah yang sudah terbukti gagal memimpin bangsa ini. Selain telah terbukti gagal Pancasila juga tidak memiliki aturan implementasi yang jelas. Untuk itu beliau menawarkan Islam sebagai suatu ideologi untuk mengganti falsafah yang telah ada, serta sebagai solusi terhadap berbagai masalah yang menimpa negeri ini.

Logikanya jika kita telah punya Islam (sebagai sebuah ideologi) yang mulia dan memuliakan, sempurna lagi menyempurnakan, kenapa harus berkutat pada perihal falsafah.
Artikel Terkait
Share on Google Plus
"Semoga Menginspirasi"

2 Tanggapan:

  1. yang salah bukan PANCASILAnya...tapi orang2....,bukankah PANCASILA sudah sesuai dengan azas2 kemanusiaan di Indonesia????karena anda harus ingat bahwa Indonesia didirikan berdasarkan "Negara beragama"...bukan negara yg berdiri atas Agama...karena di indonesia ada 5 Agama,bukan hanya Islam saja,saya sendiri juga Islam...tapi saya tdk sependapat kalau falsafah Indonesia di ganti dengan Islam..nanti ujung2nya syariat2/fatwa2...lalu gmana dengan 4 agama lainnya???kita tidak boleh memaksakan keyakinan kita kepada orang lain...,kita hidup di indonesia yg multi ras..,multi agama...,multi budaya...kecuali kalau kita hidup di timur tengah...,baik buruknya suatu negara bukan atas agama...,tapi bagaimana manusia didalamnya mengamalkan agamanya..karena manusia punya tanggungjawab sendiri2 dihari akhir nanti.

    BalasHapus
  2. 1. Saya memang sependapat bahwa yg salah bukan pancasilanya. Sebab sekali lagi pancasila hanyalah falsafah. Yang menjadi masalah apabila masyarakat menempatkan falsafah di atas segalanya. Bahkan melebihi agama Islam. Padahal ianya halah sebuah falsafah. Akibanya masyarakat (khususnya di indonesia) hanya mengenal pancasila sebagai satu-satunya asas bernegara yg baik. Padalah telah ada Islam yang lebih sempurna untuk dijadikan asas bernegara.

    2. Allah SWT. telah memberikan jaminan akan kesempurnaan Islam. Artinya Islam mampu memanajemen berbagai aspek, termasuk dalam hal perbedaan keyakinan (agama). Dalam sejarahnya, penerapan syariat Islam dalam konteks bernegara, berhasil menjamin hak-hak warga negaranya termasuk yg bukan Islam sekalipun. Artinya tidak ada dalam manajemen Islam yg melanggar hak beribadah dan beragama masing masing pihak. Sistem Islam tidak akan menzolimi agama manapun, dan tidak menyentuh hal privat apapun. Hanya saja Islam mengatur kepentingan publik, seperti politik luar negeri; ekonomi; peradilan; militer; pendidikan; kesehatan; pergaulan; dsb.

    BalasHapus