Nyablon Amatiran: Pengalaman dengan transfer papper media terang



"Yang namanya berbisnis harus siap menerima resiko". Ungakapan ini memang tidak bisa dilepaskan dari dunia bisnis. Berbisnis apapun itu pasti mempunya resiko. Yang membedakannya hanya seberapa besar resiko itu diterima. Besar dan kecilnya resiko bisnis biasanya tergantung pula pada besar dan kecil wujud usaha yang dijalani.

Beberapa waktu lalu, saya sangat tertarik untuk menjalankan usaha sablon dengan menggunakan asumsi modal yang kecil tanpa ribet. Sudah pasti yang menjadi rujukan informasi adalah internet, lebih khusus lagi bertanya kepada Mr. Google.

Dengan menggunakan kata kunci "sablon mudah dan murah", dengan senang hati google memaparkan blog-blog yang menuliskan teknik sablon mudah dan murah, dari A sampai Z. Langsung saja "tak kunjungi" satu persatu.


Teknik sablon yang paling memikat adalah dengan menggunakan teknik sablon media transfer paper. Bagaimana tidak, hanya dengan selembar kertas seharga sekitar sepuluh ribu rupiah saja, ditambah printer dan setrika, anda sudah bisa menyablon pakaian. Mudah bukan? Tidak terbayang sebelumnya tentang teknik ini, sebab informasi yang saya dapatkan hanyalah teknik sablon dengan menggunakan mesin sablon dan sablon cetak saja.

Langsung saja beberapa hari kemudia, kuhidupkan jupiter z merah hitamku, lalu keliling kota mencari agen kertas buat nyari kertas ajaib bernama "Transfer Paper". Untuk informasi, jika anda membeli transfer paper di toko-toka maka harga trasfer paper berkisar Rp. 55.000/5 lembar. Namun, jika langsung ke agen, anda bisa mendapatkan trasfer paper seharga sekitar Rp. 35.000/5 lembar. (Trasfer paper untuk khusus kain warna cerah)

Langkah berikutnya adalah percobaan. Saya sarankan, jika anda serius ingin berbisnis, jangan sesekali menjadikan langkah percobaan (alias mencoba pertama kali) sebagai langkah produksi (menghasilkan barang siap jual yang diperjual-belikan ke khalayak umum). Sebab, ranah percobaan adalah ruang dimana para pembisnis menggali informasi lebih lanjut atau sederhananya adalah mematangkan segala hal, baik ide, tools dan teknik.

Dalam langkah percobaan ini, berbagai informasi penting terkait Teknik Sablon Dengan Transfer Paper saya peroleh. Pertama, cara sablon dengan transfer paper sangatlah mudah. Langkah-langkahnya adalah cukup dengan sekedar mengeprint di kertas transfer paper, lalu direkatkan di media kain dengan cara disetrika, dan jadi.

Informasi yang kedua yaitu, hasil sablon dengan cara transfer paper adalah sablonan yang sederhana pula. Sangat berbeda dengan hasil sablonan dengan teknik cetak atau dengan mesin sablon. Jadi, jika teman-teman membayangkan bahwa hasil sablon dengan transfer paper menyerupai hasil sablon dengan teknik biasanya, maka teman-teman salah besar.

Teknik menyablon dengan transfer paper bisa diibaratkan menempel stricker ke baju. Sedangkan menyablon dengan teknik manual dan mesin itu ibarat melukis di baju. Sudah pasti lukisan di baju lebih diterima banyak orang daripada menempel sticker di baju.

Kekurangan lainnya dari Tenik Sablon dengan Transfer Paper adalah "siap ribet". Karena trasfer paper perlu dipotong mengikuti gambar terlebih dahulu sebelum ditempel ke kain. Jika tidak dilakukan pemotongan, maka wilayah gambar yang masih kosong dari trasfer paper (biasanya berwarna bening) akan turut menempel di kain. Ini tentunya akan mengganggu anda jika anda berharap hasil sablon yang detil (batasannya) seperti hasil sablon manual atau sablon print-nan. Selain itu, untuk mendapatkan hasil gambar yang bagus, sebaiknya menggunakan print yang bagus pula. Sebab transfer paper tidak mengunci warna dengan baik. Jika menggunakan printer standar resikonya hasil print-nan (untuk gambar full color) tidak akan detil, alias tinta print-nan menyebar kemana-mana.

Saya telah mencoba dengan menggunakan teknik sablon transfer paper ini. Dari percobaan itu saya menyimpulkan bahwa teknik transfer paper cocok untuk keluarga, bukan industri. Sederhanya, transfer paper sebaiknya digunakan untuk menyablon baju/pakaian yang sederhana untuk menyenangkan hati keluarga (anak, saudara perempuan, sebagai hadiah ulang tahun, dsb). Sedangkan untuk industri, transfer paper sebaiknya tidak dijadikan pilihan. Adapun jika ingin menggunakan transfer paper untuk industri, maka gunakanlah transfer paper khusus (biasanya harganya agak mahal), mesin pemotong stiker dan setrika khusus sablon transfer paper. Ataupun menggunakan aluminium foil sebagai warna dari sablonan, dengan demikian hasil sablonan akan berkilau (lebih detilnya searcing di youtube).

Next, saya akan berbagi informasi terkait sablonan dengan tranfer paper khusus media kain warna gelap.
Chao... semoga bermanfaat

Artikel Terkait
Share on Google Plus
"Semoga Menginspirasi"

2 Tanggapan:

  1. kalau yg dark gw pkai merk mirage. kalau pngn yg murah pkai merk premium plus. bagus. jangan yg merk coral, gw nyoba hasil jelek.

    BalasHapus