Hanya di momen ini banyak cowok-cowok begok nyerbu toko-toko unik berisi benda-benda imut kesenangan wanita dan anak-anak ingusan.... Kadang-kadang sampe desak desakan bahkan sampai rebutan barbie limited edition... Jambak-jambakan kayak bencong berantem di pertigaan... Senggol-senggolan kayak inul lagi goyang... Padahal entah siapa wanita pemalak itu yang beruntung dapetin segala harta benda berharga mahal dari cowok-cowok gila... Adiknya bukan, kakaknya bukan, sepupunya bukan, istrinya juga bukan... Lebih pantas disebut wanita asing pemalak para cowok-cowok gila...
Setelah nyadar dari kegilaan yang lama, aku malah jadi tempat penampungan curhat adik sepupuku yang baru ngerasain kegilaan dunia di hari valentine... Segala kisah dan drama romantis maupun sedih dari nyawa percintaannya yang di arang semen persis drama korea hampir tiap kali ketemuan disompolin ke kupingku.... Valentine membuat adik sepupuku gila juga... Terlalu banyak yang diceritaknnya kepadaku tentang dia dan pacarnya itu, entah apa. Aku terlalu rajin mendengarkan. Tapi yang masih ku ingat dia ingin menjadikan momen valentine ini untuk mencurahkan kegilaannya yang meluap-luap dan memintaku sebagai seorang kakak yang sudah pernah dan lama berkecimpung di dalam kegilaan itu, untuk memberikan obat-obatan (baca: masukan-masukan) gila kepada dirinya. Mulai dari mau ngasih kado apa yang murah tapi doi suka? Mau diajak jalan kemana yang sip? Mau ngucapin kata-kata apa yang romantis? "Gila...... Nggak mikir apa semua itu butuh duit, lagian buat makan sehari-hari saja masih ngemis-ngemis sama orang tua pula...." Pikirku... Selesai masalahku, malah muncul masalah baru yaitu adikku.... Valentine itu membuat semua orang gila.... Aku benci valentine... Valentine mati aja sono....
Selain hari orang gila sedunia, valentine juga aku cap sebagai hari maksiat sedunia. Kenapa demikian? Karena sejarahnya mengukir demikian. Hari valentin nongol (baca: diperingati) karena perzinahan antar dewa-dewanya bangsa Romawi... Seorang anak dewa dengan ibunya sendiri... gila kan, dewa yang mereka anggap tuhan itu melakukan perzinahan... Hanya otak yang gila dan pikiran primitif yang mengimaninya sebagai tuhan.... Selengkapnya tentang sejarah peringatan valentin bisa di searching di mister Google... atau yang recomended nanya aja langsung ke Ustadz Felix Xiauw di FB en twitter beliau....
Selain alasan sejarah yang nggak bisa ditolerir aqidah itu, alasan terkait fakta valentine days juga buatku mual-mual.... Hizbut Tahrir Indoensia dalam situsnya menjelaskan hari kasih sayang sebagai berikut:
"Hari Kasih Sayang" yang diperingati setiap bulan Februari hanyalah salah satu sarana sekaligus momentum kampenye seks bebas, khususnya di kalangan generasi muda. Bulan Desember lalu, Hari AIDS se-Dunia juga dijadikan momentum yang sama.Banyak fakta-fakta lain yang menjijikan muncul saat fenomena hari "kasih sayang" ini diperingati. Saran jelek saya (jangan di ikuti) "Jadi lah pedagang kondom di tanggal 14 februari, dijamin 100% dagangan laku, jika nggak laku juga bisa dipakai buat sendiri..... hehehe" (sekali lagi jangan di ikutin sarannya).
Kampanye sekaligus praktik seks bebas sebetulnya sudah lama berlangsung dan dilakukan secara luas. Hal itu bisa dilihat dari beberapa data hasil penelitian. Misalnya, berdasarkan hasil survei Komnas Anak dan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 propinsi pada tahun 2007 terungkap sebanyak 62,7 % anak SMP yang diteliti mengaku sudah tidak perawan. Sebanyak 21,2 % anak SMA yang disurvei mengaku pernah melakukan aborsi. (Media Indonesia, 19/7/08).
Maraknya seks bebas juga bisa dilihat dari data tentang HIV/AIDS. Hal itu karena HIV/AIDS, 75-85%-nya ditularkan melalui hubungan seks, 5-10 persen melalui homoseksual, 5-10 persen akibat alat suntik yang tercemar terutama pengguna narkoba jarum suntik dan 3-5 persen tertular lewat transfusi darah. Padahal Departemen Kesehatan RI memperkirakan, 19 juta orang saat ini berada pada risiko terinfeksi HIV. Menurut data Yayasan AIDS Indonesia (YAI), jumlah penderita HIV/AIDS di seluruh Indonesia per Maret 2009, mencapai 23.632 orang. Dari jumlah itu, sekitar 53 persen terjadi pada kelompok usia 20-29 tahun, disusul dengan kelompok usia 30-39 tahun sekitar 27 persen.
Perilaku seks bebas yang marak itu dipengaruhi oleh budaya liberal. Muncul dan menyebarnya budaya liberal di Tanah Air bukanlah proses yang berlangsung alami, tetapi merupakan hasil dari proses liberalisasi budaya yang dijalankan secara sistematis dan terorganisir. Liberalisasi budaya juga tidak jauh-jauh dari rekayasa Barat. Budaya liberal atau budaya bebas itu bukanlah berasal dari ajaran Islam yang dianut mayoritas penduduk negeri ini. Budaya itu lebih merupakan budaya Barat yang mengusung nilai-nilai liberal yang dimasukkan (baca: dipaksakan) ke tengah-tengah masyarakat negeri ini. Jadi berkembangnya budaya liberal di Tanah Air itu tidak lepas dari konspirasi Barat. Baca selengkapnya di link berikut>> http://hizbut-tahrir.or.id/2010/02/10/liberalisasi-budaya-mengancam-bangsa-ini/
So... mari kita teriakan "No More Valentine Days, No More Free Seks Days"
Artikel Terkait
0 Tanggapan:
Posting Komentar